Makalah Penyakit TBC

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Seperti diketahui TBC merupakan penyakit yg menular berbahaya hampir 1/3 penduduk dunia mengidap penyakit ini. Sehingga masyarakat harus tau penyebab, gejala, dan tutorial pengobatan dari TBC. Apalagi Indonesia menempati posisi 5 didunia untuk persoalan TBC ini, masyrakat indonesia harus tahu gejala, penyebeb, dan tutorial pengobatan dari TBC.
Oleh sebab itu makalah ini dibangun untuk memberi info terhadap masyakat luas mengenai TBC, dari gejala,penyebab, pengobatan dan pencegahan dari penyakit TBC.


B.     Rumusan Masalah
1.      Mengapa penyakit TBC ?
2.      Bagaimana gejala penyakit TBC ?
3.      Apa penyebab penyakit TBC ?
4.      Apa saja diognosa penyakit TBC ?
5.      Bagaimana pengobatan penyakit TBC ?
6.      Bagaimana pencegahan penyakit TBC ?

C.    Tujuan
1.      Memberikan info mengenai TBC.
2.      Menjelaskan gejala penyakit TBC.
3.      Menjelaskan apa penyebab penyakit TBC.
4.      Menjelaskan pengobatan penyakit TBC.
5.      Menjelaskan pencegahan penyakit TBC.











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) yg juga dikenal dengan singkatan TBC merupakan penyakit menular yg menyebabkan persoalan kesehatan paling besar kedua di dunia seusai HIV. Indonesia sendiri termasuk lima besar negara dengan jumlah pengidap TB terbanyak di Asia Tenggara dengan jumlah pengidap yg mencapai 305.000 jiwa pada tahun 2012.
Gejala dan Jenis Tuberkulosis
Penyakit ini paling tak jarang menyerang paru-paru dengan gejala mutlak berupa batuk berdahak yg berjalan selagi lebih dari 21 hari. Batuk juga terkadang mampu mengeluarkan darah. Selain batuk, pengidap TB biasanya juga akan kehilangan nafsu makan jadi mengalami penurunan berat badan yg disertai demam dan kelelahan.
Ketika bakteri TB masuk ke dalam tubuh, bakteri tersebut mampu bersifat tak aktif untuk berbagai waktu sebelum kemudian menyebabkan gejala-gejala TB. Pada permasalahan ini, keadaan tersebut dikenal sebagai tuberkulosis laten. Sedangkan TB yg pribadi memicu gejala dikenal dengan istilah tuberkulosis aktif.
Penyebab dan Faktor Risiko Tuberkulosis
Penyebab tuberkulosis merupakan bakteri yg menyebar di udara melewati semburan air liur dari batuk alias bersin pengidap TB. Nama bakteri TB merupakan mycobacterium tuberculosis.
Berikut ini merupakan berbagai kelompok orang-orang yg mempunyai risiko lebih tinggi tertular TB:
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yg menurun, umpama pengidap HIV/AIDS, diabetes alias orang-orang yg sedang menjalani kemoterapi.
Orang yg mengalami malanutrisi alias kekurangan gizi.
Pecandu narkoba.
Para perokok.
Para petugas medis yg tak jarang berafiliasi dengan pengidap TB.
Diagnosis dan Pengobatan Tuberkulosis
Tuberkulosis termasuk penyakit yg susah untuk dideteksi, khususnya pada anak-anak. Dokter biasanya memakai berbagai tutorial untuk mendiagnosis penyakit ini, antara lain:
Rontgen dada.
Tes Mantoux.
Tes darah.
Tes dahak.
Penyakit yg termasuk serius ini mampu disembuhkan apabila diobati dengan benar. Langkah pengobatan yg  diperlukan merupakan dengan mengonsumsi berbagai tipe antibiotik yg harus diminum selagi jangka waktu tertentu.
Langkah Pencegahan Tuberkulosis
Langkah mutlak dalam pencegahan TB merupakan dengan mendapatkan vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Di Indonesia, vaksin ini termasuk dalam daftar imunisasi harus dan diberikan sebelum bayi berumur tiga bulan.
Vaksin BCG juga dianjurkan bagi anak-anak, remaja maupun orang-orang dewasa yg belum sempat menerimanya pada waktu bayi. Tetapi harap diingat bahwa keefektifan vaksin ini akan berkurang pada orang-orang dewasa.
B.     Gejala Tuberkulosis
Selain gejala mutlak berupa batuk berdahak yg berjalan lebih dari 21 hari, tuberkulosis juga mempunyai gejala-gejala lain. Di antaranya:
Batuk berdahak.
Dada yg terasa sakit ketika bernapas alias batuk.
Tidak nafsu makan.
Penurunan berat badan.
Demam dan menggigil.
Berkeringat dengan cara berlebihan pada malam hari.
Tidak semua bakteri TB yg masuk ke dalam tubuh pribadi menyebabkan infeksi aktif alias tuberkulosis aktif. Ada permasalahan yg mana bakteri TB bersembunyi tanpa menyebabkan gejala apa pun hingga sebuah hari kelak menjadi aktif dan gejala pun muncul. Kondisi ini dikenal sebagai tuberkulosis laten. Selain tak mengalami gejala, pengidap tuberkulosis laten juga tak menular.
Sedangkan TB yg pribadi memicu gejala sebab bakteri penyebabnya tak mampu dibunuh oleh sistem kekebalan tubuh dikenal dengan istilah tuberkulosis aktif. Sangat penting supaya tuberkulosis aktif diobati sebab apabila dibiarkan, bakteri TB mampu menyebar dan menyerang organ tubuh lain semacam otak, ginjal dan hati.
C.    Penyebab Tuberkulosis
Tuberkulosis dikarenakan oleh bakteri bernama mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyebar di udara melewati semburan air liur dari batuk alias bersin pengidap tuberkulosis aktif.
Penularan TB tak terjadi semudah penularan flu. Penularan TB biasanya memperlukan berbagai waktu. Makin lama seseorang terpajan alias berinteraksi dengan penderita TB, risikonya untuk tertular akan makin tinggi juga. Misalnya, anak yg tinggal serumah dengan pengidap TB akan mempunyai risiko tinggi untuk tertular.
Risiko penularan TB juga mampu meningkat bagi kelompok-kelompok orang-orang tertentu, antara lain:
Orang yg tinggal di pemukiman padat dan kumuh.
Para petugas medis yg tak jarang berafiliasi dengan pengidap.
Manula dan anak-anak.
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yg menurun, umpama pengidap diabetes, kanker, HIV, pengidap penyakit ginjal stadium lanjut dan orang-orang yg kekurangan gizi.
Para pemakai obat-obatan terlarang.
Orang yg kecanduan minuman keras.
Selain paru-paru, bakteri TB juga mampu menyerang tulang, otak, sistem pencernaan, kelenjar getah bening, sistem saluran kemih dan sistem saraf.
D.    Diagnosis Tuberkulosis
Pada bagian awal, dokter akan mengecek keadaan fisik Kalian untuk mendeteksi apakah ada pembengkakan kelenjar getah bening dan memakai stetoskop untuk mengecek paru-paru Anda.
Jika tersedia kemungkinan Kalian mengidap TB, dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk memastikan diagnosis, antara lain:
X-ray Atau CT scan Dada
Jika Kalian mengidap TB, gambar akibat tes akan memberikan perubahan pada paru-paru. X-ray biasanya dipakai terlebih dahulu dan apabila  diperlukan pencitraan yg lebih mendetail, barulah dipakai CT scan.
Tes Mantoux
Dalam tes ini, dokter akan menyuntikkan substansi tuberkulin PPD ke lapisan kulit lalu reaksi kulit akan dipantau dalam 2-3 hari berikutnya. Ukuran pembengkakan dibagian yg disuntik akan mengindikasikan kemungkinan Kalian menderita TB. Penderita TB laten akan mengalami pembengkakan. Jika seseorang mengalami infeksi TB yg aktif, reaksi kulit akan lebih signifikan. Berbeda dengan orang-orang yg telah mendapatkan vaksin TB, dirinya hanya akan mengalami reaksi kulit yg termasuk ringan.
Pemeriksaan Sampel Dahak
Selain untuk mengecek kehadiran bakteri TB, tes ini juga mampu memberitahu apabila bakteri TB yg menyerang itu bersifat resistan terhadap obat antibiotik.
Tes Darah
Tes ini dipakai untuk mengecek kehadiran antibodi TB dalam tubuh dan mampu mendeteksi tuberkulosis aktif dan laten.




E.     Pengobatan Tuberkulosis
Penyakit yg termasuk serius ini mampu disembuhkan dan jarang berakibat fatal apabila diobati dengan benar. Langkah pengobatan yg dipakai merupakan pemberian antibiotik yg harus dihabiskan oleh pengidap TB selagi jangka waktu tertentu sesuai resep dokter.
Jenis-jenis antibiotik yg dipakai merupakan isoniazid, rifampicin, pyrazinamide dan ethambutol. Sama semacam semua obat-obat lain, antibiotik untuk TB juga mempunyai efek samping, khususnya rifampicin dan ethambutol. Rifampicin mampu menurunkan keefektifan alat kontrasepsi yg mengandung hormon. Sedangkan ethambutol mampu memengaruhi keadaan pengamatan pengidap.
Efek samping lainnya dari obat-obatan TB merupakan mual dan muntah-muntah, penurunan nafsu makan, sakit kuning, urine yg berwarna gelap, demam, ruam dan gatal-gatal pada kulit.
Masa penyembuhan TB berbeda-beda pada tiap pengidap dan tergantung pada keadaan kesehatan pengidap dan tingkat keparahan TB yg dialami. Kondisi pengidap umumnya akan mulai membaik dan berhenti menular seusai 2-3 minggu meminum obat. Tetapi untuk memastikan kesembuhan total, pengidap TB harus memakai antibiotik yg diberikan dokter selagi 6-9 bulan.
Jika pengidap tak meminum obat sesuai resep dokter alias berhenti meminumnya sebelum waktu yg dianjurkan dokter, jadi bakteri TB mampu tak hilang sepenuhnya dari tubuh walau pengidap merasa kondisinya telah membaik. Infeksi TB yg diidap juga mempunyai kemungkinan menjadi resistan terhadap antibiotik. Jika ini terjadi, TB akan lebih susah diobati jadi memperlukan masa penyembuhan yg jauh lebih lama, yaitu kurang lebih 2-2.5 tahun.
F.     Pencegahan Tuberkulosis
Langkah mutlak dalam pencegahan TB merupakan dengan mendapatkan vaksin TB yaitu vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Di Indonesia, vaksin ini termasuk dalam daftar imunisasi harus dan diberikan sebelum bayi berumur tiga bulan. Vaksin BCG juga dianjurkan bagi anak-anak, remaja maupun orang-orang dewasa yg belum sempat menerimanya pada waktu bayi. Tetapi harap diingat bahwa keefektifan vaksin ini akan berkurang pada orang-orang dewasa.
Selain vaksinasi, Kalian juga mampu mencegah TB dengan senantiasa mengenakan masker ketika berada di daerah umum yg ramai, apabila berinteraksi dengan pengidap TB, dan mencuci tangan dengan cara teratur (khususnya pekerja medis).
Pengidap TB mampu menularkan penyakit ini apabila belum menjalani pengobatan sepenuhnya. Jika Kalian mengidap TB, langkah-langkah berikut akan sangat bermanfaat untuk mencegah penyebarannya terhadap keluarga.
Tutupi lisan Kalian ketika bersin, batuk, dan tertawa alias kenakanlah masker.
Pastikan rumah Kalian mempunyai peredaran udara yg baik, umpama tak jarang membuka pintu dan jendela supaya udara segar mampu masuk.
Tetaplah di rumah dan jangan tidur sekamar dengan orang-orang lain hingga setidaknya berbagai minggu seusai menjalani pengobatan.

                                                              BAB III      
PENUTUPAN
A.    Kesimpulan
Penyakit TBC merupakan penyakit menular berbahaya yg mampu menularkan  lewat udara alias pun kontak pribadi dengan pengidap TBC, penyakit ini biasa menyerang paru-paru, tapi mampu menyebar hingga ginjal, tulang, pencernaan, hingga Otak. Jika penyakit TBC berpadu dengan HIV-AIDS jadi akan memunculkan komplikasi yg lebih parah lagi.

B.     Saran
Agar terhindar dari penyakit TBC kita butuh menjaga pola hidup, lingkungan, dan pola makan, dan hindari kontak pribadi dengan pengidap TBC.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Penyakit TBC"

Post a Comment