MAKALAH BAHASA INDONESIA EJAAN DAN TANDA BACA

DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………………..          i
Kata Pengantar……………………………………………………………………..…         ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………...          iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….        1
A.    Latar Belakang……………………………………………………………          1
B.     Rumusan Masalah………………………………………………………..           1
C.     Tujuan…………………………………………………………………….          1
D.    Manfaat…………………………………………………………………...          1-2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………...       3
A.    Ejaan……………………………………………………………………...         3
1.      Pengertian Ejaan……………………………………………………...         3
2.      Perkembangan Ejaan……………………………………………........          3-4
B.     Tanda Baca……………………………………………………………….         4-6
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………...        7
A.    Kesimpulan……………………………………………………………….          7
B.     Penutup……………………………………………………………………         7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………        8









BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Belakangan ini tak sedikit orang-orang Indonesia yg tak lebih mengerti bahasanya sendiri. Bukan berarti pada makna yg sebenarnya, akan namun mereka tak lebih paham mengenai kaidah-kaidah dan aturan tata bahasa yg ada di dalam Bahasa Indonesia.
            Baik kita sadari alias tidak, itulah yg terjadi. Di dalam makalah ini pembahasannya sesuai Bahasa Indonesia itu sendiri. Ejaan merupakan kaidah yg wajib dipatuhi oleh pengguna bahasa demi keteraturan dan keseragaman hidup, khususnya dalam bahasa tulis. Keteraturan dalam bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang menyetir kendaraan, ejaan merupakan rambu lalu lintas yg wajib dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu itu, terciptalah lalu lintas yg tertib, teratur, dan tak semrawut. Seperti itulah kira-kira bentuk kekerabatan antara pengguna dengan ejaan.
            Tanda simak merupakan symbol yg tak berafiliasi dengan fonem alias kata dan frasa dalam sebuah bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi sebuah tulisan, dan juga intonasi dan jeda yg mampu diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda simak tak sama antara bahasa, lokasi, waktu dan semakin berkembang. Beberapa sudut tanda simak merupakan sebuah gaya spesifik yg karenanya tergantung pada opsi penulis.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yg dimaksud dengan ejaan?
2.      Apa saja macam ejaan yg ada dalam Bahasa Indonesia?
3.      Bagaimana arti tanda simak dan penggunaannya?
C.    Tujuan
            Adapun tujuan yg ingin kami capai dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Dapat memahami kegunaaan dari macam-macam ejaan dan tanda simak yg ada.
2.      Dapat memahami tata tutorial dan letak dalam penggunaan tanda baca.
3.      Dapat membikin sebuah makalah dengan tanda simak yg baik dan benar.
4.      Dapat memahami dan mengembangkan goresan pena dengan tanda simak yg baik dan benar.
D.    Manfaat
            Dengan diselesaikannya makalah ini, kami mampu memperlihatkan kegunaaan antara lain:
1.      Dapat menulis makalah dengan ejaan dan tanda simak yg benar.
2.      Dapat memakai tanda simak yg sesuai dengan konteks kalimat yg ada.
3.      Dapat memahami penggunaan tanda simak untuk menulis makalah yg baik dan benar.



























BAB II
                                                                PEMBAHASAN
A.    EJAAN
1.      Pengertian Ejaan
Ejaan merupakan keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan suara ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungan dalam sebuah bahasa), dengan cara teknis yakni dimaksud dengan ejaan merupakan penulisan huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda baca.
2.      Perkembangan Ejaan
a. Ejaan Van Ophuijsen
Pada tahun 1901 ditetapkan ejaan bahasa melayu dengan huruf latin, yg disebut ejaan Van Ophuijsen mendesain ejaan itu yg dibantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taibsoetan Ibrahim. Hal-hal yg menonjol dalam ejaan Van Ophuijsen yaitu:
§  Huruf  ‘’j’’ untuk menuliskan kata-kata ‘’jang, pajang, sajang’’
§  Huruf ‘’oe’’ untuk menuliskan kata-kata ‘’goeroe, Itoe, Oemoer’’
§ Tanda diakritik semacam koma ain dan trerna untuk menuliskan kata-kata ma’moer,’akal,ta’,pa’,dan dinamai’.
b. Ejaan Soewandi
Pada tanggal 19 Maret 1947 Ejaan Soewandi diresmikan untuk menggantikan ejaan Van Ophuijsen, ejaan ini dikenal oleh masyarakat dengan julukan ejaan Republik. Hal-hal yg butuh diketahui sehubungan dengan penggantian ejaan itu, yaitu:
§ Huruf oe diganti dengan u semacam pada guru, itu, umur
§ Bunyi hamzah dengan suara sentak ditulis dengan k, semacam kepada, kata-kata, tak, pak, maklum dan rakjat.
§ Kata ulang mampu ditulis dengan angka-2, semacam anak2, ber-jalan2 dan ke-barat2-an
§ Awalan di dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yg mengikutnya, semacam kata depan, di, pada, dirumah, dikebun, disamakan, dengan imbuhan di-pada ditulis dan di karang.
   




      c. Ejaan Melindo
Kongres bahasa Indonesia II Medan(1959) sidang perutusan Indonesia dan melayu(Slametmulyana-syeh Nasir bin Ismail, ketua) menghasilkan konsep ejaan bersama yg kemudian dikenal dengan ejaan Melindo (Melayu–Indonesia). Perkembangan politik selagi tahun-tahun berikutnya mengurungkan peresmian ejaan itu.
      d. Ejaan Bahasa Indonesia yg Disempurnakan
Pada tanggal 16 Agustus 1972 melewati pidato Kenegaraannya Presiden Republik Indonesia Meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yg Disempurnakan. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan keputusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan berbagi buku kecil yg berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yg Disempurnakan, sebagai barometer pemakaian ejaan itu. Selain itu, juga direalisasikan Pedoman Umum Pembentukan Istilah-istilah. Karena penuntun itu butuh dilengkapi, Panitia pengembangan Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat keputusanya tanggal 12 Oktober 1972,No. 156/P/1972 (Amran Halim, Ketua), menyusun buku  pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan yg berupa pemaparan kaidah ejaan yg lebih luas. Setelah itu, Menteri pendidikan dan kebudayaan dengan surat keputusannya No. 0196/1975 memberlakukan pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan pedoman umum pembentukan istilah. Pada tahun 1987 kedua pedoman tersebut direvisi. Edisi revisi dikuatkan dengan surat putusan menteri pendidikan kebudayaan No. 0543a/1987, tanggal 9 September1987.
e.       Penulisan di- alias ke- sebagai awalan dan di alias ke sebagai kata depan dibedakan, yakni di-atau ke- sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata yg mengikutinya.

B.     TANDA BACA
Tanda simak merupakan tanda-tanda yg dipakai di dalam bahasa tulis supaya kalimat-kalimat yg kita tulis mampu di pahami orang-orang persis semacam yg kita maksudkan. Untuk memahami sebuah kalimat dengan tepat kita butuh memperhatikan tanda simak yg dipakai di dalamnya.
Ada beberapa tanda simak yg dipakai dalam Bahasa Indonesia yaitu:
§  Titik (.)
§  Koma (,)
§  Tanda Tanya (?)
§  Tanda ulang (2)
§  Tanda seru (!)
▪Tanda titik koma(;)
▪Tanda hubung(-)
▪Tanda pisah(_)
▪Tanda elipis(…)
▪Tanda kurung((…))
▪Tanda kurung siku([…])
▪Tanda petik ganda("…")
▪Tanda petik tunggal('…')
▪Tanda garis miring(/)
▪Tanda penyingkat(')

  Fungsi tanda baca
      Dari macam-macam tanda simak yg telah disebutkan tadi, masing-masing tanda simak mempunyai kegunaaan dan kegunaannya masing-masing.
      Fungsi dari macam-macam tanda tersebut adalah:
a.       Penggunaan titik
Tanda titik (.) digunakan:
§  Pada akhir singkatan nama orang
§  Pada akhir singkatan kata yg menyebutkan gelar, jabatan, pangkat, alias sapaan.
§  Dibelakang alamat pengirim, tanggal surat, alias nama dan alamat pengirim surat.
b.      Penggunaan koma
Tanda koma (,) digunakan:
§  Di antara unsur-unsur sebuah pemberian alias pembilangan.
§  Untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
§  Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing yg tetap di eja dengan cara asing.
c.       Penggunaan tanda Tanya.
Tanda Tanya (?) digunakan:
§  Pada akhir kalimat Tanya
Untuk menyebutkan tahap kalimat yg di sangsikan alias tak lebih mampu di buktikan kebenaranya (dalam faktor ini tanda tanya itu diapit oleh tanda kurung)
d.      Penggunaan Tanda ulang.
Angka 2 sebagai tanda ulang mampu dipakai dalam goresan pena cepat.
e.       Penggunaan Tanda Seru
Tanda seru (!) dipakai sesudah kalimat, ungkapan, alias pernyataan yg berupa tanda seruan alias perintah.






























BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Penggunaan tanda simak butuh diperhatikan dalam penulisan karya tulis alias karya ilmiah. Masing-masing tanda simak mempunyai aturan dan tata letak penggunaannya, jadi kita wajib cermat dalam memakai tanda simak dan menempatkan tanda simak pada aturan yg telah ditetapkan.
Penggunaan ejaan yg disempurnakan (EYD) sangat  diperlukan dalam penulisan karya tulis ilmiah tersebut mampu tersusun dengan baik dan mudah dipahami.
Dari beberapa macam kesimpulan, jadi penggunaan tanda simak butuh untuk dipahami dan dipelajari lebih detail supaya penggunaan tanda simak pada makalah yg kita buat menjadi benar dan mudah dipahami oleh orang-orang yg akan menyimak makalah kita.

B.     PENUTUP
Dari tugas makalah tersebut, tak sedikit faktor mampu kita pelajari. Seperti halnya yg telah kami harapkan dan sampaikan pada kata pengangkut tugas makalah ini, yaitu semoga dengan terselesaikannya makalah ini mampu meningkatkan wawasan kita dan pemahaman kita mengenai penggunaan tanda simak yg baik dan benar sesuai dengan EYD.
Demikian makalah yg mampu kami buat. Apabila ada kata-kata yg tak lebih berkenaan dihati alias belum sesuai dengan apa yg Kalian harapkan, kami mohon maaf. Untuk itu kami menginginkan kritik dan saran yg membangun kami supaya dalam tugas-tugas selanjutnya kami mampu menyelesaikannya dengan lebih baik lagi.







DAFTAR PUSTAKA
http://fatihalqurba.wordpress.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MAKALAH BAHASA INDONESIA EJAAN DAN TANDA BACA"

Post a Comment