MAKALAH ETIKA PROFESI DIII REFRAKSI OPTISI HAKLI SEMARANG

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dalam pergaulan nasib bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan nasib tingkat internasional dibutuhkan sebuah sistem yg mengatur bagaimana seharusnya insan bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.
Maksud pedoman pergaulan tak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yg terlibat supaya mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya dan terjamin supaya perbuatannya yg tengah dijalankan sesuai dengan budaya kebiasaan yg berlaku dan tak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yg mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.
Menurut para pakar jadi etika tak lain merupakan aturan prilaku, budaya kebiasaan insan dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yg benar dan mana yg buruk. Etika didefenisikan sebagai ilmu yg menuturkan persoalan tindakan alias tingkah laku manusia, mana yg bisa dinilai baik dan mana yg bisa dinilai tak baik, Etika akan berkaitan dengan konsep yg dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yg telah dikerjakannya itu salah alias benar, kurang baik alias baik.
Etika akan menawarkan mirip batasan maupun standar yg akan mengatur pergaulan insan di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yg dengan cara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yg dengan cara sistematik sengaja dibangun berdasarkan prinsip-prinsip moral yg ada dan pada ketika yg  dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yg dengan cara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik.




B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yg dimaksut dengan Etika ?
2.      Apa yg dimaksut dengan Etika Menurut para pakar ?
3.      Apa saja Macam- macam Etika ?
4.      Apa saja kegunaaan Etika ?
5.      Apa perbedaan antara Etika dan Etiket ?
6.      Apa yg dimaksut dengan Profesi ?
7.      Apa saja karakteristik dari Profesi ?
8.      Apa saja ciri-ciri Profesi ?
9.      Apa yg dimaksut dengan Etika Profesi ?
10.  Apa saja peranan Etika dalam Profesi ?
11.  Apa saja kegunaaan Kode Etik Profesi ?

C.     TUJUAN PENULISAN
·         Untuk mengenal apa yg dimaksut dengan Etika
·         Untuk mengenal  apa yg dimaksut dengan Etika Menurut para ahli
·         Untuk mengenal apa saja Macam- macam Etika
·         Untuk mengenal kegunaaan Etika
·         Untuk mengenal perbedaan antara Etika dan Etiket
·         Untuk mengenal apa yg dimaksut dengan Profesi
·         Untuk mengenal apa saja karakteristik dari Profesi
·         Untuk mengenal apa saja ciri-ciri Profesi
·         Untuk mengenal apa yg dimaksut dengan Etika Profesi
·         Untuk mengenal apa saja peranan Etika dalam Profesi
·         Untuk mengenal apa saja kegunaaan Kode Etik Profesi




BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) merupakan sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang mutlak filsafat yg mendalami nilai alias nilai yg menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.Etika mencakup analisis dan penerapan konsep mirip benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy).
Etika dimulai bila insan merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita.Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain sebab pendapat etis kita acapkali tak sama dengan pendapat orang-orang lain. Untuk itulah dibutuhkan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yg seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tak setiap faktor menilai tindakan bisa dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.Karena itulah etika merupakan sebuah ilmu. Sebagai sebuah ilmu, objek dari etika merupakan tingkah laku manusia. Akan tetapi tak sama dengan ilmu-ilmu lain yg meneliti juga tingkah laku manusia, etika mempunyai aspek pandang normatif. Maksudnya etika menonton dari aspek baik dan kurang baik terhadap tindakan manusia.
Etika terbagi menjadi tiga tahap utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).






B. Definisi Etika
·         Menurut Bertens : Nilai- nilai alias norma – norma yg menjadi pegangan seseorang alias sebuah kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
·         Menurut KBBI : Etika dirumuskan dalam 3 arti yaitu mengenai apa yg baik dan apa yg buruk, nilai yg berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar dan salah yg dianut sebuah golongan alias masyarakat.
·         Menurut Sumaryono (1995) : Etika berubah menjadi studi mengenai insan berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yg berbeda, yg menggambarkan perangai insan dalam kehidupan insan pada umumnya. Selain itu etika juga berubah menjadi studi mengenai kebenaran dan ketidakbenaran berdasarkan kodrat insan yg diwujudkan melewati kehendak manusia.
C. Macam-macam Etika
Ada dua macam etika yg wajib kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku insan :
·         Etika Deskriptif, yaitu etika yg berusaha meneropong dengan cara kritis dan rasional sikap dan prilaku insan dan apa yg dikejar oleh insan dalam nasib ini sebagai sesuatu yg bernilai. Etika deskriptif menawarkan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan mengenai prilaku alias sikap yg mau diambil.
·         Etika Normatif, yaitu etika yg berusaha menetapkan beberapa sikap dan pola prilaku ideal yg seharusnya dimiliki oleh insan dalam nasib ini sebagai sesuatu yg bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yg akan diputuskan.





Etika dengan cara umum bisa dibagi menjadi :
o   Etika Umum, berkata mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana insan bertindak dengan cara etis, bagaimana insan mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yg menjadi pegangan bagi insan dalam bertindak dan tolak ukur dalam menilai baik alias buruknya sebuah tindakan. Etika umum bisa di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yg mengulas mengenai arti umum dan teori-teori.
o   Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yg khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yg saya lakukan, yg didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu bisa juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang-orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yg dilatarbelakangi oleh keadaan yg memungkinkan insan bertindak etis : tutorial bagaimana insan mengambil sebuah keputusan alias tidanakn, dan teori dan prinsip moral dasar yg ada dibaliknya.
                       Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua tahap :
1.      Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap insan terhadap dia sendiri.
2.      Etika sosial, yaitu berkata mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku insan sebagai anak buah umat manusia.
 Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tak bisa dipisahkan satu sama lain dengan tajam, sebab kewajiban insan terhadap diri sendiri dan sebagai anak buah umat insan saling berkaitan.
Etika sosial menyangkut kekerabatan insan dengan insan baik dengan cara pribadi maupun dengan cara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadpa pandangan-pandangana dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat insan terhadap lingkungan hidup.

Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, jadi etika sosial ini terbagi alias terpecah menjadi tak sedikit tahap alias bidang. Dan pembahasan bidang yg paling aktual kini merupakan sebagai berikut :
1.      Sikap terhadap sesama
2.      Etika keluarga
3.      Etika profesi
4.      Etika politik.
5.      Etika lingkungan
6.      Etika idiologi

D.            Manfaat Etika
Beberapa kegunaaan Etika merupakan sebagai berikut
·         Dapat menolong sebuah pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
·         Dapat menolong membedakan mana yg tak boleh dirubah dan mana
yang boleh dirubah.
·         Dapat menolong seseorang sanggup menentukan pendapat.
·         Dapat menjembatani semua dimensi alias nilai-nilai.
E.             Perbedaan ETIKA dan ETIKET
Perbedaan Etika dan Etiket yaitu :
o   Etika menyangkut tutorial dilakukannya sesuatu tindakan sekaligus memberi norma dari tindakan itu sendiri.
Contohnya : Dilarang mengambil barang orang-orang lain tanpa izin kareana sama saja dengan mencuri. “ Jangan mencuri” merupakan sebuah norma etika. Disini tak di persoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengan tangan kanan alias kiri.
o   Sedangkan Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tak seorang diri (ada orang-orang lain disekitar kita). Bila tak ada orang-orang lain disekitar alias saksi mata jadi etiket tak berlaku.
Contohnya : saya sedang makan bersama kawan sambil meletakan kaki saya diatas meja makan, jadi saya dianggap melanggar etiket. Tetapi jikalau saya sedang makan sendiri jadi saya tak melanggar etiket.


A.    Pengertian Profesi
Profesi merupakan kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yg dalam bahasa Yunani merupakan “Επαγγελια”, yg bermakna: “Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan sebuah tugas khusus dengan cara tetap/permanen”.
Profesi merupakan pekerjaan yg memperlukan pelatihan dan penguasaan terhadap sebuah pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya mempunyai asosiasi profesi, kode etik, dan proses sertifikasi dan lisensi yg khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi merupakan pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknikdan desainer
Pekerjaan tak sama dengan profesi. Istilah yg mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi telah sempurna menjadi sebuah pekerjaan, tetapi sebuah pekerjaan belum sempurna menjadi sebuah profesi. Profesi mempunyai mekanisme dan aturan yg wajib dipenuhi sebagai sebuah ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tak mempunyai aturan yg rumit mirip itu. Hal inilah yg wajib diluruskan di masyarakat, sebab hampir semua orang-orang berpendapat bahwa pekerjaan dan profesi merupakan sama.
B.     Karakteristik Profesi

•         Keterampilan yg berdasarkan pada pengetahuan teoritis : Professional bisa diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yg ekstensif dan mempunyai keterampilan yg berdasarkan pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.
•         Assosiasi professional : Profesi biasanya mempunyai badan yg diorganisasi oleh para anggotanya, yg dimaksudkan untuk menambah status para anggotanya.
•         Pendidikan yg ekstensif : Profesi yg prestisius biasanya memerlukan pendidikan yg lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
•         Ujian kompetensi : Sebelum memasuki organisasi professional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari sebuah tes yg menguji khususnya pengetahuan teoritis.
•         Pelatihan institusional : Selain ujian, biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan institusional dimana calon profesional memperoleh pengalaman praktis sebelum menjadi anak buah penuh organisasi.
•         Lisensi : Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi jadi hanya mereka yg mempunyai lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
•         Otonomi kerja : Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka supaya terhindar adanya intervensi dari luar.
•         Kode etik : Organisasi profesi biasanya mempunyai kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yg melanggar aturan.

C.     Ciri – Ciri Profesi
Secara umum ada beberapa ciri alias sifat yg rutin melekat pada profesi, yaitu:
ü  Adanya pengetahuan khusus, yg biasanya kepandaian dan keterampilan ini dimiliki berkah pendidikan, pelatihan dan pengalaman yg bertahun-tahun.
ü  Adanya kaidah dan standar moral yg sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
ü   Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi wajib meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
ü  Ada izin khusus untuk menjalankan sebuah profesi. Setiap profesi akan rutin berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan nasib dan sebagainya, jadi untuk menjalankan sebuah profesi wajib terlebih dahulu ada izin khusus.
ü  Kaum profesional biasanya menjadi anak buah dari sebuah profesi.

D.    PENGERTIAN ETIKA PROFESI
Etika profesi menurut keiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7) merupakan sikap nasib berupa keadilan untuk menawarkan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan kepandaian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.

E.     PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI
1)      Tanggung jawab
·         Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
·         Terhadap akibat dari profesi itu untuk kehidupan orang-orang lain alias masyarakat pada umumnya.
2)      Keadilan.
·         Prinsip ini menuntut kita untuk menawarkan terhadap siapa saja apa yg menjadihaknya.
3)      Otonomi
·         Prinsip ini menuntut supaya setiap kaum profesional mempunyai dan di beri kebebasandalam menjalankan profesinya.

F.      PERANAN ETIKA DALAM PROFESI

Nilai-nilai etika itu tak hanya milik satu alias dua orang, alias segolongan orang-orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yg paling kecil yaitu keluarga hingga satu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, sebuah kelompok diharapakan akan mempunyai tata nilai untuk mengtur kehidupan bersama. Salah satu golongan masyarakat yg mempunyai nilai-nilai yg menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok alias masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional.
Golongan ini acapkali menjadi sentra perhatian sebab adanya tata nilai yg mengatur dan tertuang dengan cara tertulis(yaitu kode etik profesi) dan diinginkan menjadi pegangan para anggotanya. Sorotan masyarakat menjadi terus tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para anak buah profesi yg tak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yg telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi), jadi terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. Sebagai contohnya merupakan pada profesi hukum dikenal adanya maia peradilan,demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik super seorang ahli didaerah mewah, jadi masyarakat miskin tak mungkin menjamahnya.
Kode Etik Profesi merupakan sistem norma, nilai dan aturan professional tertulis yg dengan cara tegas menyebutkan apa yg benar dan baik, dan apa yg tak benar dan tak baik bagi professional. Kode etik menyebutkan tindakan apa yg benar alias salah, tindakan apa yg wajib dilakukan dan apa yg wajib dihindari. Tujuan kode etik yaitu supaya professional menawarkan jasa sebaik-baiknya terhadap pengguna alias nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi tindakan yg tak professional.
G.    FUNGSI KODE ETIK PROFESI :
o   Kode etik profesi menawarkan pedoman bagi setiap anak buah profesi mengenai prinsip profesionalitas yg digariskan
o   Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yg bersangkutan
o   Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi mengenai kekerabatan etika dalam keanggotaan profesi




BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Profesi hanya bisa memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada ketika merek ingin menawarkan jasa kepandaian profesi terhadap masyarakat yg memerlukanya.
Tanpa etika profesi, apa yg semula dikenal sebagai sebuah profesi yg terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yg sedikitpun tak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dn ujung-ujungnya akan selesai dengan tak adanya lagi respek maupun kepercayaan yag pantas diberikan terhadap para elite profesional ini.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut bisa saya simpulkan bahwa, Etika profesi merupakan bagaimana seseorang wajib berperilaku baik dalam menjalankan profesinya dengan cara profesional supaya bisa diterima oleh masyarakat. Dengan etika profesi diinginkan kaum profesional bisa bekerjasebaik mungkin, dan bisa mempertanggung jawabkan tugas yg dilakukan dari sisi tuntutan pekerjaannya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MAKALAH ETIKA PROFESI DIII REFRAKSI OPTISI HAKLI SEMARANG"

Post a Comment