Pada tanggal 15 Februari 2007 diadakan Seminal Nasional Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan Dan Permukiman Di Indonesia. Bertempat di Aula Barat Institut Teknologi Bandung, dimana perkotaan dengan kompleksitas permasalahan yang ada di tambah laju urbanisasi yang mencapai 4,4% per tahun membuat kebutuhan perumahan di perkotaan semakin meningkat, sementara itu ketersediaan lahan menjadi semakin langka. Kelangkaan ini menyebabkan semakin mahalnya harga lahan di pusat kota, sehingga mendorong masyarakat berpeng-hasilan menengah-bawah tinggal di kawasan pinggiran kota yang jauh dari tempat kerja. Kondisi ini menyebabkan meningkatkan biaya transportasi, waktu tempuh, dan pada akhirnya akan menurunkan mobilitas dan produktivitas masyarakat. Sedangkan sebagian masyarakat tinggal di kawasan yang tidak jauh dari pusat aktivitas ekononomi, sehingga menyebabkan ketidak-teraturan tata ruang kota dan dapat menumbuhkan kawasan kumuh baru.
Kecenderungan Global menuju Abad Perkotaan dimana petumbuhan penduduk lebih cepat bila dibandingkan dengan pertambahan penduduk di perdesaan (urbanisasi). Bila dihubungkan dengan fenomena tersebut membawa kondisi kemasyarakatan di kawasan perkotaan menjadi lebih kompleks berikut permasalahan yang timbul. Hal ini banyak disebabkan oleh tingkat persaingan untuk mencari penghidupan di perkotaan semakin ketat seiring dengan bertambhanya jumlah penduduk. Dampak lingkungan hunian yang lazim adalah bertambahnya jumlah masyarakat kawasan permukiman yang tidak layak huni, kurang sarana – prasarana, dan tidak teratur (kumuh). Lokasi permukiman tersebut cenderung berada pada kawasan yang tidak diperentukan sebagai kawasan hunian seperti pinggir kali, pinggir rel kreta api, dan areal tidak resmi lainnya. Akibatnya berbagai dampak lingkungan lanjutan seperti banjir, penyakit menular dan keamanan lingkungan menambah tugas rumah bagi pemerintah kota dan pusat.
Keterbatasan kemampuan pemerintah daerah merupakan hambatan utama bagi penyediaan kawasan pemukiman penduduk yang layak. Pemerintah kota didorong untuk menjadi motor dalam mengkondisikan penduduk agar dapat memahami pentingnya menjada lingkungan permukiman merek secara swadaya. Selain juga mengupayakan penyediaan kawasan permukiman berserta fasilitas yang memadai. Mendorong inovasi teknologi yang dapat diadaptasikan kepada lingkungan serta melakukan penyebarannya. Melalui seminar nasional dengan tema “Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan Dan Permukiman Di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Teknik Planologi ITB dapat memberikan masukan bagi perencaan permukiman yang memiliki kualitas, berkesinambungan dan menjawab semua tantangan dan permasalahan yang ada pada permukiman penduduk di perkotaan. Seminar yang dibuka oleh Staf Ahli Menteri Negara Perumahan Rakyat Bidang Tehnologi (mewakili Menteri) diharapkan akan membuka wacana para akademisi dan para pemangku pemerintahan kota dalam memberikan perencanaan kawasan permukiman yang berwawasan lingkungan, kemanusiaan dan berkeadilan bagi para penghuni dan warga sekitar kawasan tersebut.
Kecenderungan Global menuju Abad Perkotaan dimana petumbuhan penduduk lebih cepat bila dibandingkan dengan pertambahan penduduk di perdesaan (urbanisasi). Bila dihubungkan dengan fenomena tersebut membawa kondisi kemasyarakatan di kawasan perkotaan menjadi lebih kompleks berikut permasalahan yang timbul. Hal ini banyak disebabkan oleh tingkat persaingan untuk mencari penghidupan di perkotaan semakin ketat seiring dengan bertambhanya jumlah penduduk. Dampak lingkungan hunian yang lazim adalah bertambahnya jumlah masyarakat kawasan permukiman yang tidak layak huni, kurang sarana – prasarana, dan tidak teratur (kumuh). Lokasi permukiman tersebut cenderung berada pada kawasan yang tidak diperentukan sebagai kawasan hunian seperti pinggir kali, pinggir rel kreta api, dan areal tidak resmi lainnya. Akibatnya berbagai dampak lingkungan lanjutan seperti banjir, penyakit menular dan keamanan lingkungan menambah tugas rumah bagi pemerintah kota dan pusat.
Keterbatasan kemampuan pemerintah daerah merupakan hambatan utama bagi penyediaan kawasan pemukiman penduduk yang layak. Pemerintah kota didorong untuk menjadi motor dalam mengkondisikan penduduk agar dapat memahami pentingnya menjada lingkungan permukiman merek secara swadaya. Selain juga mengupayakan penyediaan kawasan permukiman berserta fasilitas yang memadai. Mendorong inovasi teknologi yang dapat diadaptasikan kepada lingkungan serta melakukan penyebarannya. Melalui seminar nasional dengan tema “Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan Dan Permukiman Di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Teknik Planologi ITB dapat memberikan masukan bagi perencaan permukiman yang memiliki kualitas, berkesinambungan dan menjawab semua tantangan dan permasalahan yang ada pada permukiman penduduk di perkotaan. Seminar yang dibuka oleh Staf Ahli Menteri Negara Perumahan Rakyat Bidang Tehnologi (mewakili Menteri) diharapkan akan membuka wacana para akademisi dan para pemangku pemerintahan kota dalam memberikan perencanaan kawasan permukiman yang berwawasan lingkungan, kemanusiaan dan berkeadilan bagi para penghuni dan warga sekitar kawasan tersebut.
0 Response to "Seminar Nasional Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan Dan Permukiman Di Indonesia"
Post a Comment