proses asuhan keperawatan gigi

KATA PENGANTAR





Assalamualaikum, Wr.Wb
Puji dan Syukur terhadap Allah SWT yg sudah melimpahkan nikmat dan karunianya jadi penulis bisa menyelesaikan “Makalah Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut” yg berfungsi untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut

Dengan keterbatasan waktu yg diberikan dan pengetahuan yg tak lebih luas, jadi penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tetap jauh dari kesempurnaan dan juga tetap tak sedikit kekurangan dan kesalahan yg tetap wajib di perbaiki. Maka dari itu, penulis sangat menginginkan kritik dan saran yg bersifat membangun dari semua pihak.

Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, bermanfaat sebagai penunjang dan angan-angan pembelajaran Mikrobiologi nantinya, khususnya bagi yg berkepentingan. Amin.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
 BAB II PEMBAHASAN

PROSES ASUHAN KEPERAWATAN GIGI

Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi di katakana sebuah proses sebab memakai pendekatan sistematik dalam pelayanan perawatan gigi. Didalam pelaksanaannya tersedia beberapa sudut alias perilaku kunci yaitu sebagai berikut

1)      Pengkajian

2)      Diagnosa keperawatan gigi

3)      Perencanaan

4)      Implementasi

5)      Evaluasi

Proses keperawatan gigi yg ditujukan untuk pemberian pelayanan klinis keperawatan gigi memperlihatkan bahwa seorang perawat gigi bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan memecahkan persoalan dalam ruang lingkup praktek pelayanan asuhan keperawatan gigi.

PENGKAJIAN

Tahap pengkajian merupakan fondasi dari proses keperawatan gigi. Pengkajian merupakan seni mengumpulkan dan menganalisis data-data subyektif maupun obyektif dari klien dan mengarahkan penilaian terhadap kebutuhan insan dari klien dan hal-hal yg bisa menghalangi pemenuhan kebutuhan tersebut yg bekerjasama dengan pelayanan asuhan keperawatan gigi.

Pengkajian yg sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat bagian kegiatan, yg meliputi ; pengumpulan data, analisis data, sistematika data dan penentuan masalah. Adapula yg menambahkannya dengan kegiatan dokumentasi data (meskipun setiap langkah dari proses keperawatan wajib rutin didokumentasikan juga).



Pengumpulan dan pengorganisasian data wajib menggambarkan dua hal, yaitu : status kesehatan klien dan kekuatan – persoalan kesehatan yg dialami oleh klien.



Pengkajian keperawatan data dasar yg komprehensif merupakan formasi data yg berisikan status kesehatan klien, performa klien untuk mengelola kesehatan dan keperawatannya terhadap dia sendiri dan yg akan terjadi konsultasi dari medis alias profesi kesehatan lainnya.

Ada beberapa proses pengkajian sebuah persoalan yaitu :

PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data merupakan pengumpulan info mengenai klien yg dilakukan dengan cara sistematis untuk menentuan masalah-masalah, dan kebutuhan-kebutuhan keperawatan dan kesehatan klien.

            Pengumpulan info merupakan bagian awal dalam proses keperawatan gigi. Dari info yg terumpul, didapatkan data dasar mengenai masalah-masalah yg dihadapi klien. Selanjutnya data dasar tersebut digunaan untuk menentuan diagnosis keperawatan gigi, merencanakan asuhan keperawatan gigi, dan tindaan keperawatan untuk menanggulangi masalah-masalah klien.

            Pengumpulan data dimulai semenjak klien masuk klinik, selagi klien dirawat dengan cara terus-menerus, dan pengkajian ulang untuk meningkatkan / melengkapi data.

a)      Tujuan pengumpulan data:

Memperoleh info mengenai kondisi kesehatan gigi klien
Untuk menentukan persoalan keperawatan gigi klien
Untuk menilai kondisi kesehatan gigi klien
Untuk membikin keputusan yg cocok dalam menentukan langah-langkah beriutnya.


Karakteristik data wajib Lengkap, Akurat dan nyata, Relevan

b)      Jenis data

Data Objektif
Merupakan data yg diperoleh melewati sebuah pengukuran dan pemeriksaan dengan memakai standart yg diakui (berlaku), semacam : kondisi rongga mulut, kebersihan gigi, warna kulit, tanda-tanda vital, tingkat kesadaran, dll. Data-data tersebut diperoleh melewati `senses` : Sight, smell, hearing, touch dan taste.



2.      Data Subjektif

Merupakan data yg diperoleh dari keluhan-keluhan yg disampaikan oleh klien, umpama rasa nyeri saat makan, pusing, mual, ketakutan, kecemasan, ketidaktahuan, dll.

c)      Cara pengumpulan data

Pengumpulan data bias didapat melewati beberapa teknik diantaranya :

1)      Wawancara

Tahapannya wawancara / komunikasi :

Persiapan
 yaitu dengan menyimak kartu status klien, supaya tak ada prasangka kurang baik terhadap klien. Jika klien belum bersedia untuk berkomunikasi, perawat tak boleh memaksa alias memberi peluang terhadap klien kapan mereka sanggup. Pengaturan posisi duduk dan teknik yg akan dipakai dalam wawancara wajib disusun sedemikian rupa guna memperlancar wawancara.

Perkenalan
Langkah pertama perawat dalam memulai wawancara merupakan dengan menawarkan diri : nama, status, tujuan wawancara, waktu yg diharapkan dan faktor-faktor yg menjadi pokok pembicaraan. Perawat butuh menawarkan info terhadap klien mengenai data yg terkumpul dan akan disimpan dimana, bagaimana menyimpannya dan siapa saja yg boleh mengetahuinya.

Isi / bagian kerja


Selama bagian kerja dalam wawancara, perawat memfokuskan arah pembicaraan pada persoalan khusus yg ingin diketahui. Hal-hal yg butuh diperhatikan :



Fokus wawancara merupakan klien :

Mendengarkan dengan penuh perhatian. Jelaskan jikalau perlu.
Menanyakan keluhan yg paling dirasakan oleh klien
Menggunakan bahasa yg mudah dimengerti oleh klien
Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup cocok pada waktunya
Bila butuh diam, untuk menawarkan peluang terhadap klien untuk mengungkapkan perasaannya
Sentuhan teraputik, jikalau diharapkan dan memungkinan.


Terminasi


Perawat  gigi mempersiapkan untuk penutupan wawancara. Untuk itu klien wajib mengenal kapan wawancara dan tujuan dari wawancara pada awal perkenalan, jadi diinginkan pada akhir wawancara perawat dan klien sanggup menilai keberhasilan dan bisa mengambil kesimpulan bersama. Jika diperlukan, perawat butuh membikin perjanjian lagi untuk pertemuan berikutnya.



2)      Pengamatan / observasi

            Observasi merupakan memantau perilaku dan kondisi klien untuk mendapatkan data mengenai persoalan kesehatan dan keperawatan klien. Observasi dilakukan dengan memakai pengamatan dan alat indra lainnya, melewati rabaan, sentuhan dan pendengaran. Tujuan dari observasi merupakan mengumpulkan data mengenai persoalan yg dihadapi klien melewati kepekaan alat panca indra.



3)      Pemeriksaan fisik



            Pemeriksaan fisik merupakan melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan persoalan kesehatan klien. Pemeriksaan fisik bisa dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah

Inspeksi
Adalah pemeriksaan yg dilakukan dengan tutorial menonton bagian tubuh yg diperiksa melewati pengamatan.

Palpasi
Adalah pemeriksaan fisik yg dilakukan melewati perabaan terhadap bagian-bagian tubuh yg mengalami kelainan. Misalnya adanya tumor, oedema, krepitasi (patah/retak tulang), dll.

Auskultasi
Adalah pemeriksaan fisik yg dilakukan melewati pendengaran. Biasanya memakai alat yg disebut dengan stetoskop. Hal-hal yg didengarkan merupakan : bunyi jantung, bunyi nafas, dan bising usus.

Perkusi
Adalah pemeriksaan fisik yg dilakukan dengan mengetuk bagian tubuh memakai tangan alias alat bantu semacam reflek hammer untuk mengenal reflek seseorang (dibicarakan khusus). Juga dilakukan pemeriksaan lain yg berkaitan dengan kesehatan fisik klien. Misalnya : kembung, batas-batas jantung, batas hepar-paru (mengetahui pengembangan paru), dll.



ANALISIS DATA


            Analisis data merupakan performa kognitif dalam pengembangan daya berfikir dan penalaran yg dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan, pengalaman, dan arti keperawatan. Dalam melakukan analisis data, diharapkan performa mengkaitkan data dan menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yg relevan untuk membikin kesimpulan dalam menentukan persoalan kesehatan dan keperawatan klien.



Fungsi analisis :

Dapat menginterpretasi data keperawatan dan kesehatan gigi, jadi data yg diperoleh mempunyai makna dan arti dalam menentukan persoalan dan kebutuhan klien
Sebagai proses pengambilan keputusan dalam menentukan pilihan pembagian persoalan yg dituangkan dalam agenda asuhan keperawatan gigi, sebelum melakukan perbuatan keperawatan gigi.


PRIORITAS MASALAH
            Apabila persoalan talah diidentifikasi, jadi disusun daftar persoalan yg ditemukan, kemudian diprioritaskan. Hal ini dilakukan sebab tak mungkin semua persoalan diatasi bersama-sama sekaligus. Jadi diputuskan persoalan mana yg yang bisa diatasi terlebih dahulu.

            Dalam memprioritaskan kebutuhan klien, hirarki Maslow menjadi rujukan perawat dalam menentukan pemenuhan kebutuhan klien. Kebutuhan fisiologi menjadi kebutuhan mutlak manusia, kemudian diikuti oleh kebutuhan-kebutuhan psikososial semacam : aman-nyaman, pengetahuan, cinta-memiliki, harga diri dan aktualisasi diri.



BAB III PENUTUP





KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan bisa di tarik kesimpulan bahwa asuhan keperawatan gigi merupakan sebuah proses sebab memakai pendekatan sistematik dalam pelayanan perawatan gigi. Didalam pelaksanaannya tersedia beberapa sudut alias perilaku kunci. Pengkajian yg sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat bagian kegiatan, yg meliputi ; pengumpulan data, analisis data, sistematika data dan penentuan masalah. Adapula yg menambahkannya dengan kegiatan dokumentasi data.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "proses asuhan keperawatan gigi"

Post a Comment