Makalah Kesehatan Gigi – Data Kebersihan Gigi dan Mulut Seseorang

BAB I
PENDAHULUAN

Debris ialah endapan berwarna putih di kurang lebih gigi, terdiri dari sisa-sisa makanan dan jaringan mati dampak peradangan sedangkan kalkulus ialah sebuah endapan keras yg menempel di permukaan gigi berwarna mulai dari kuning hingga cokelat kehitam-hitaman, permukaan kasar, plak yg tidak dibersihkan dan dari endapan bahan-bahan kasar, air ludah, dan serum darah dan sisa makanan.

Terbentuknya karang gigi yaitu plak yg tinggal terlalu lama akan mengeras menjadi karang gigi, adapun penyebabnya bersumber dari pengendapan bahan-bahan kasar, air ludah, serum darah dampak sebuah endapan.

Karang gigi ialah penyebab mutlak gingivitis dan periodontitis sebab terus-menerus mengiritasi gingiva yg menyebabkan terjadinya infeksi gingiva dan periodontitis marginalis, bila dibiarkan semakin tidak dibersihkan jadi akan berkembang ke arah apikal dan akan menyebabkan gigi goyang dan kemudian lepas. Untuk mengenal kebersihan gigi dan lisan seseorang bisa diadakan penilaian kebersihan gigi dan lisan dengan cara cocok dan teliti, dalam penilaian ini dipakai index kebersihan gigi dan lisan yg dikenal sebagai OHB.

OHIS ialah angka yg menyebutkan kondisi klinis/kebersihan lisan seseorang yg didapat pada waktu dilakukan pemeriksaan.

BAB II
PEMBAHASAN

Data kebersihan dan kesehatan gigi/mulut dikumpulkan oleh petugas kesehatan. Untuk mendapatkan angka yg serasi dan cocok diharapkan barometer tertentu (kriteria tertentu)

Untuk itu diadakan kode index yg seragam.

Jenis data yg diambil.

Data kebersihan gigi dan mulut
Pengambilan data kebersihan gigi dan mulut.

Index yg dipakai disebut oral hygiene index-simplified ini diciptakan oleh green dan vermelion. Disingkat OHI-S. untuk mendapatkan index ini butuh dinilai endapan lunak dan endapan keras (karang gigi).

Untuk endapan lunak ditentukan dengan index debris sedangkan untuk endapan keras dipakai index Calculus. Index calculus disingkat menjadi (C.I), sedangkan debris index memakai D.I. (debris index).

Kriteria pemeriksaan :

Pada rahang atas :

Unsur geraham pertama (6) kanan dan kiri, permukaan bukal.
Unsur pertama (incisivus pertama) kanan, permukaan labial.
Pada rahang bawah :

Unsur geraham pertama (6) kanan dan kiri, permukaan lingual.

Unsur pertama (incisivus pertama) kiri permukaan labial.

Pemeriksaan debris.

Pemeriksaan dilakukan pada permukaan gigi hingga ke batas gingiva. Gigi dibagi dengan garis khayal pada permukaan labialnya menjadi tiga tahap yg kira-kira luasnya sama yaitu dari batas gingiva hingga ke batas incisalnya (lihat gambar)
Dengan memakai alat sonde (explorer) yg berbentuk bulan sabit digeserkan dan menempel pada permukaan gigi tersebut supaya debris yg menempel terbelit pada sonde
Luasnya debris dilihat sehingga bukan ketebalan dari debris yg dihitung.
Kesimpulannya :

Kalau permukaan gigi bersih sama sekali jadi penilaian 0
Kalau debris menutupi dibagian sepertiga di tahap terbawah jadi diberi kualitas 1.
Sedangkan kalau debris menutupi hingga dua pertiga dari permukaan gigi kualitas menjadi 2.
Paling jelek ialah bila hampir seluruh permukaan gigi tertutup debris jadi kualitas menjadi 3.
Cara menghitung index debris ini seandainya unsur yg ditentukan sudah dicabut alias tidak ada, jadi bisa memakai unsur yg ada yg terletak di sebelahnya sebagai pengganti. Untuk menilainya jadi8 diharapkan tiga unsur yg dinilai sebagai sample dari seluruh gigi.

pemeriksaan karang gigi (calculus).

Hakekatnya sama dengan penilaian debris hanya saja tahap sari gigi yg tidak nampak semacam pada saku gusi dan leher gigi wajib diperiksa.

Jadi rinciannya sebagai berikut :

Gigi dibagi juga dalam tiga bagian.
Alat yg dipakai sonde
Luas calculus yg diperiksa sehingga sama dengan debris, bukan ketebalan calculus
Adapun penilaian sama dengan penilaian pada debris yaitu :

Kalau sama sekali tidak ada karang gigi jadi kualitas …. 0
Kalau tahap yg terkesan ada karang gigi dan tidak melalui sepertiga penilaian jadi kualitas …. 1
Kalau karang gigi menutupi lebih dari sepertiga gigi dam mencapai dua pertiga permukaan, jadi kualitas …. 2
Kalau karang gigi menutupi seluruh tahap servikal dan supra gingival jadi kualitas yg diberikan …. 3
Cara menghitung index karang gigi sama dengan tutorial menghitung index dari index debris dengan rumus serupa yaitu :

kemudian dari hasil ini semua yaitu index debris dan index calculus akan diperoleh index OHI-S.

adapun Rumusnya sebagai berikut :

OHI-S = debris index + calculus index.

Pemeriksaan kebersihan gigi dan lisan di SDN 18 leppangang Kec. Bungoro, kab. Pangkep.

Siswa kelas 6, 1 orang-orang untuk mewakili sekolah tersebut.

Kriteria pemeriksaan yaitu:

Untuk rahang atas
–        Gigi 6 kanan atas pada permukaan bukal

–        Gigi 1 kanan atas pada permukaan labial

–        Gigi 6 kiri atas pada permukaan bukal

Untuk rahang bawah
–        Gigi 6 kiri bawah pada permukaan lingual

–        Gigi 1 kiri bawah pada permukaan labial

–        Gigi 6 kanan bawah pada permukaan lingual

Adapun siswa yg di periksa ialah Andi siswa kelas 6, umur 12 tahun

D I C I

1

0

2

3

1

2

= 1,5 sedang

2

1

3

3

1

2

= 2 sedang

OHIS =  =    =    = 3,5 buruk

Kriteria penilaian debris :
–       Pada gigi 16 tersedia pada permukaan gigi yg terkesan tidak ada debris lunak, namun ada pewarnaan extrinsic yg menutupi sebagian alias seluruh permulaan gigi.

–       Pada gigi 11 tersedia pada permulaan gigi yg terkesan tidak ada debris alias pewarnaan extrinsic.

–       Pada gigi 26 tersedia pada permulaan gigi yg terkesan tidak ada debris lunak yg ditutupi permukaan seluas lebih dari 1/3 namun tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi.

–       Pada gigi 36 tersedia pada permukaan gigi terlihat, ada debris lunak yg meliputi/menutupi permukaan gigi sebesar 1/3 permukaan alias tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi.

–       Pada gigi 46 tersedia pada permukaan seluas lebih dari 2/3 hingga seluruh permukaan gigi.

Kriteria pemeriksaan kalkulus
–       Makanan yg manis, melekat dan yg asam

–       Menyikat gigi dengan tutorial dan waktu yg tidak tepat

–       Kebiasaan mengunyah pada satu segi rahang

–       Kurangnya perhatian dari orang-orang tua mengenai kesehatan gigi dan mulut

Kurang gigi bisa mengakibatkan
–       Kesehatan lisan (oral hygiene) buruk

–       Mulut berbau

–       Estetik

–       Gigi goyang

Adapun pencegahan dan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
1)    Tindakan yg dilakukan oleh pasien

–       Mengontrol kebersihan lisan yaitu dengan cara alami dengan gerakan otot-otot lidah, bibir, pipi, air ludah, makanan yg bersifat pembersih. Secara buatan dengan tutorial kimiawi yaitu memakai obat kumur.

–       Mengontrol diet makanan yaitu menghindari makanan yg manis, melekat dan yg asam, makan-makanan yg bergizi terutama yg berserat.

–       Mengontrol kebiasaan yaitu menyikat gigi dengan tutorial dan waktu yg tepat, dan menghindari kebiasaan mengunya pada satu segi rahang.

–       Melakukan perbuatan mekanis yaitu tutorial yg paling terjangkau manjur dan praktis ialah menyikat gigi minimal 2 x sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.

2)    Tindakan yg dilakukan oleh dokter gigi/perawat gigi

–       Usahakan mengontrol kebersihan gigi dan lisan minimal 2 x setahun/6 bulan sekali di klinik, puskesmas alias di rumah sakit yaitu melakukan perbuatan yg disebut dengan scalling.

3)    Usaha lain untuk mencegah yaitu membenahi susunan gigi yg tidak teratur, membenahi tambahan-tambahan yg kurang baik anatominya, mempergunakan alat bantu sikat gigi semacam tusuk gigi, dental floss dan lain-lain.

BAB III
PENUTUP

 A.   Kesimpulan

Salah satu tutorial untuk menghambat penyakit gigi dari lisan ialah perbuatan preventif/promotif terhadap masyarakat, dengan andalan masyarakat mengerti dan memahami pengertian kesehatan gigi dan mulutnya pad terutama dan kesehatan umum pada dasarnya. Tindakan ini yg paling apabila dan cocok ditujukan pada siswa sekolah dasar dengan argumen dengan pembiasaan pada anak usia sekolah jadi akan terbawa di masa mendatang seusai yg bersangkutan menjadi dewasa. Permasalahan yg akan dihadapi pada pelayanan kesehatan gigi dan lisan di sekolah dasar ialah peningkatan kebersihan gigi dan mulut.

B.   Saran

Saya harapkan terhadap semua orang-orang tua supaya memperhatikan kebersihan gigi dan lisan anaknya dan mengontrol gigi anaknya minimal 2 x setahun/6 bulan sekali di klinik, puskesmas / di rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA

 Preventive Dentistry (Ms. Gehee)

Pembinaan dan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Keluarga (Direktorat Kesehatan Gigi).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Kesehatan Gigi – Data Kebersihan Gigi dan Mulut Seseorang"

Post a Comment